Kalau anda menyenangi filsafat, tentu pernah membaca atau setidaknya mendengar sebuah novel yang diterbitkan Mizan sekitar tahun 1996-an. Novel itu adalah Dunia Sophie buah karya Jostein Gaarder yang aslinya berbahasa Nowegia.
Sophie pada novel tersebut adalah Sophie Amundsen seorang gadis remaja berumur 14 tahun yang hidup di Norwegia bersama dengan Ibunya sekitar tahun 1990 an. Ayah Sophie diceritakan sebagai seorang pekerja yang selalu berlayar dan jarang berada di rumah. Namun walaupun begitu, tampaknya Sophie tumbuh dan berkembang secara bahagia.
Gadis 14 tahun itu berkenalan dengan tokoh-tokoh filsafat dunia melalui surat-menyuratnya dengan seseorang yang awalnya misterius, Alberto Knox. Selanjutnya, isi cerita perjalanan Sophie dapat dibaca di https://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_Sophie atau Anda membeli bukunya.
Bagi saya, selain ceritanya menarik dan dapat belajar filsafat secara historis, identitas Sophie sendiri cukup menarik. Begini:
Pertama, nama Sofi atau Sophie dipilih dengan cermat oleh pengarang untuk mengaitkan nama tersebut dengan istilah Philosophia. Philosophia dalam Bahasa Indonesia berarti filsafat.
Kedua, umur Sophie yang baru 14 tahun. Belajar filsafat pada umur tersebut bukanlah sesuatu yang umum bagi remaja-remaja di Indonesia. Kurikulum sekolah menengah tidak menyediakan capaian kompetensi yang berkaitan dengan filsafat. Bahkan di tingkat sarjana pun filsafat tidak diajarkan kecuali memang mengambil jurusan filsafat atau jurusan-jurusan tertentu. Paling-paling kalau beruntung, Kita dapat pelajaran filsafat secara formal jika kita mengambil pendidikan sampai strata 2 atau strata 3 dan itu pun hanya filsafat ilmu serta hanya sejumlah kecil dari kita yang beruntung.
Di beberapa negara Eropa, pelajaran filsafat menjadi bagian mata pelajaran sekolah tingkat menengah. Survey Unesco tahun 2007 menyatakan bahwa pelajaran filsafat diberikan kepada siswa di sekolah menengah di beberapa negara seperti Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Irlandia, Israel, Italia, Latvia, Monaco, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Serbia, Slowakia, Spanyol dan Turki.
Nah …. dengan memperhatikan kurikulum yang memuat filsafat sebagai mata pelajaran di negara-negara tersebut maka tampaknya tidaklah mengherankan jika tokoh utama dalam novel tersebut adalah seorang gadis remaja berusia 14 tahun. Bukan?
Novel Sofies verden ini juga ternyata sudah difilmkan. Beberapa tahun yang lalu saya pernah menemukan filmnya full di youtube namun kini tampaknya sudah dihilangkan dari ruang penyimpanan youtube sehingga kita tidak bisa melihatnya kecuali potongan-potongan trailer. Untuk menikmatinya secara penuh, kini kita harus melihatnya secara streaming di situs-situs seperti: http://country.filminstan.pw/0125507
- UNESCO. 2011. Teaching Philosophy in Europe and North America http://unesdoc.unesco.org/images/0021/002140/214089e.pdf, diakses tanggal 7 April 2016.
- https://youtu.be/2tyWveV-Gg0